Liliana (Ketika Senja Berselimut Bintang)
  • Reads 13
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 13
  • Votes 1
  • Parts 1
Complete, First published Jan 12, 2019
Gadis itu menengadah, menatap langit senja yang nyaris di tenggelem di teman kegelapan malam.

Mata bulat indahnya tak mengerjap sesaat, dalam pandangan lurus. Dalam hitungan Detik airmatanya Mulai menetes di pipi. Terasa dingin karena embusan lembut angin malam di hanmparan Tanah kosong yang dipenuhi rumput ilalang yang telah mengering.

Tepat beberapa senti darinya di tempat ia berdiri, dihadapannya Sebuah jurang yang curam. Dalam hitungan detik, matanya terpejam tak berdaya yang masih sembab oleh linangan air mata. Tangan panjangnya yang kurus, terbentang luas seolah memasrahkan apa saja yang akan terjadi di hadapannya, tak lama lagi.

Gadis berambut panjang itu menghela napas panjang Dan berat, kemudian....

"LILIANA?" Suara memecah kesunyian itu membuatnya terkejut. Lalu,

"Aaaarrrggghh!!" Jerit Liliana.


👩👩👩👩

Halo, Selamat datang di dunia Liliana-Teenfict. Mohon klik tanda bintangnya, biasakan Jika mampir beri jejak, ya. Terima kasih Sebelumnya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Liliana (Ketika Senja Berselimut Bintang) to your library and receive updates
or
#58teenlet
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
ALFA  cover
VIENNO LAKARSYA cover
 ARGALA cover
Lauhul Mahfudz  cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Starla cover
Antagonist Badas Couple!! cover
My Maid 21+ cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan