Waktu adalah segalanya. Ibarat 2 sisi koin, waktu bisa menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan hati seseorang. Tapi Waktu juga bisa menjadi penyakit yang paling mematikan. Tergantung kepada siapa pemilik waktu tersebut. Bagaikan 2 sisi bilah pedang, Waktu bisa melindungi diri dan menyerang seseorang. Seperti waktu yang berlalu disebut kenangan. Maka harapan adalah waktu yang akan datang. Di antara itu, seseorang masih terjebak dalam kenangan dengan harapan masa depannya tidak akan berubah. Mengurung diri dalam kenangan manis dan membiarkan waktu mengambil kesedihan serta kepedihannya. Waktu yang dia punya sebagai seorang anak. Waktu yang dia punya sebagai seorang teman, sahabat maupun saudara. Waktu yang dia genggam begitu erat hingga tanpa sadar menyakitinya perlahan, membunuhnya pelan-pelan dari dalam. Jadi, sekalipun itu berdarah dia tetap menggenggamnya karena percaya waktu akan menyembuhkan lukanya. Sedangkan waktu yang dia miliki terbatas. Apakah waktu yang dia jaga dan percayai selama ini akan mewujudkan semua harapannya? Ataukah justru dia yang harus mengorbankan semua waktu yang dimilikinya??