Rian, begitu semua orang menyapaku. terdengar seperti lelaki memang, namun aku wanita tulen. kadang temenku sendiripun suka usil dengan namaku. lengkapnya Riantini namaku nama pemberian ibuku sejak lahir.
meski tanpa ayah yang mendampingiku, aku selalu merasakan pelukan lembut dari ibu, bagiku dia harta yang paling berharga. sejak kecil, hingga aku dewasa tak pernah rasanya ibu membuatku menangis. Aku mengerti ibu, aku paham kondisi ibu, aku sayang ibu, aku ingin slalu bersama ibu.
Aku termasuk orang yang selalu dipandang sebelah mata, apapun yang aku lakukan selalu salah di mata orang lain. Apapun ptestasi yang aku dapatkan tak pernah mendapatkan pujian dari orang lain. Tentunya tak masalah buatku, pujian dan apresiasi dari ibu cukup membuatlu senang dan kembali melanjutkan hidup.
Hingga akhirnya aku mempunyai suami, perjalanan mulus pun tak kunjung ku dapatkan. Akhir hidup yang membuat orang menarik nafas panjang. Tapi aku tetap bahagia, aku sudah punya segalanya.
Ketulusan seorang ibu, kasih sayang seorang anak cukup membuatku menjadi wanita sempurna.