PART 1 ~ACUH (FIRST PIECE) Empat belas tahun lamanya Allah masih sudi memberi detak pada jantungku. Dengan kesudian Allah padaku itu, bukan lantas terfikir di otakku untuk lebih bersyukur dan banyak mengabdi pada-Nya. Lakuku masih wajar, normal-normal saja, alakadarnya saja memperlakukkan nikmat-Nya yang begitu dahsyat. Benar-benar masih sesuai dengan umumnya anak usiaku pada waktu itu. Berleha-leha, kata yang tepat menggambarkan jiwaku saat itu. Kisah menarik terjalin saat semester 3 Madrasah Tsanawiyah. Terjebak dalam kubangan sahabat jadi cinta, atau cinta monyet lebih pantasnya. Laki-laki kecil sahabatku, memberi ruang di benakku. Dia membiarkan dirinya mengajariku untuk pertama kalinya cinta dua insan berbeda. Bodohnya, aku menyambut baik datangnya. Kisah cinta dua “monyet” itu tak bertahan lama. Kehidupan usia tanggung yang benar sesuai pada umumnya. Allah banyak memberi kebahagiaan, ketenangan fikir, dan kedamaian hati kala itu. Berbeda ketika kakiku mulai menjangkau gerbang SMA. Baru saja aku duduk dibangku, langsung sebuah masalah serius datang menyambut. Buatku masalah itu merupakan batu besar yang sangat menghambat pergerakanku, membatasi ruangku, bahkan menghentikan sejenak langkah kakiku. Buyar pada kala itu. kedua orang tuaku terlibat perang dingin. Dan aku dengan adikku yang masih belia harus menanggung bagaimana perihnya melihat kedua orang tua kami yang tak akur. Satu ketika, ibu bicara tentang ayah padaku. Ternyata adikku mendengar hal itu. Seketika dia langsung menangis dengan polosnya. TO BE CONTINUEDAll Rights Reserved
1 part