GATRALANA
  • Reads 6,316
  • Votes 710
  • Parts 22
  • Reads 6,316
  • Votes 710
  • Parts 22
Ongoing, First published Jan 16, 2019
Partnya kadang suka ngacak sendiri

----


Prioritas?
Bahkan sampai detik ini Alana tidak tahu siapa Prioritas menurut kekasihnya itu.


Gatra adalah siswa kelas 3 SMA yang tampan. Ia termasuk siswa yang paling banyak digemari oleh siswi-siswi di sekolahnya. Oleh adik kelas, teman seangkatan, bahkan kakak kelasnya.

Menurut mereka -para penggemar Gatra orang yang menjadi kekasih Gatra itu pasti akan merasa beruntung. Karena memiliki kekasih yang sangat tampan, perhatian dan juga ramah..

Itu menurut pandangan mereka.

Lain lagi menurut pandangan Alana- kekasih dari Gatra. Alana ini adalah siswi kelas 2 SMA yang sudah menjalani hubungan bersama Gatra. Namun, entah kenapa Gatra tidak seperti orang-orang bicarakan. Gatra selalu bersikap dingin kepadanya, beda lagi jika kepada teman-temannya. Apalagi sahabatnya, Fredella.

Gatra sangat perhatian kepada Della, sahabat kecilnya. Yang sudah bersama-sama selama 14 tahun. Maka tak heran jika Gatra dan juga Della dekat. sangat dekat sekali. bahkan banyak yang menganggap mereka pacaran.

sementara di sisi lain. Alana cemburu, tapi dia tidak bisa mengungkapkannya. entah kenapa.
All Rights Reserved
Sign up to add GATRALANA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.