Alfi Syakira Awwaliya Hussein, seorang Ratu Ruham As-Salafiyah yang dianggap sebagai wanita berdarah Ardanareshwari, wanita hebat yang kelak akan melahirkan raja-raja. Tirakatnya sejak ia belia, membuatnya tumbuh menjadi wanita anggun yang agung. Di kepalanya, terdapat mahkota kedigjayaan yang tak semua orang dapat memilikinya. Namun, apalah arti sebuah mahkota. Jika pada kenyataannya, ia harus terampas paksa oleh keberingasan sisi lain manusia.
Pernikahannya dengan sang Raja hanya sebuah kamuplase semata untuk meneruskan tahta kepesantrenan. Keberadaannya hanya seolah mayat yang diformalin. Ada-utuh, namun ia telah kehilangan napas kehidupanya sendiri. Di depan muara, ia harus bersandiwara memerankan sosok Ratu yang bertabur kebahagiaan. Namun harus terpelanting keras dikala ia sedang bersendirian. Permadani istana yang seharusnya memberinya bahagia justru mengantarkannya pada liang neraka.
Betapapun perang bathin yang dihadapinya tak lantas membuatnya tumbang. Ia justru bangkit menjadi sosok Ratu yang jauh lebih gemilang. Baginya, cabikan luka adalah tirakat. Bertahan di dalam kerajaannya adalah pusaka terhebat.
Dalam setiap rapalan doa, ia memanjat. Agar suatu kelak sang Maha Agung berkenan memberikannya sosok serupa "Muhammad Rasulullah", lelaki setia yang tidak pernah menduakan Khadijah. Pemimpin perkasa yang peduli pada segenap ummat manusia.
SERIES 2
spin off the loyal hunter
Mustaqim Uwais pewaris sulung Dato' Umar Uthfan. Seorang anak yang selalu menurut kata dan arahan kedua orang tua. Selaku anak sulung dia banyak berkorban demi kehendak keluarga. Keinginan dan impian di ketepikan. Bagi dia keluarga adalah yang paling utama.
Sikapnya yang terlalu serius di tempat kerja sedikit menimbulkan rasa tidak selesa kepada orang bawahan. Semua orang menggeruninya bila berkaitan dengan kerja. Tanpa keluarga sedar dia dari dulu lagi bertindak dalam diam. Diam diam ubi berisi.
Pertemuan di Kedah menggamit seribu memori. Kenangan lama muncul kembali. Rezeki jangan di tolak, musuh jangan di cari. Jodoh datang bergolek sebesar padang bola Mustaqim tadahkan.
" Saya tak perlukan bantuan awak Encik Mustaqim" - Rose Annisa.
" You need me! and i'm always here for you!" - Mustaqim Uwais.
Rose tak mampu mengelak. Mustaqim ibarat bayang yang mengejar walaupun dia cuba melarikan diri.
Hubungan mereka tidak diketahui oleh keluarga. Mustaqim masih teragak-agak kerana Rose seperti bermain tarik tali.
Kehadiran bekas tunang Rose semakin merumitkan hubungan mereka. Mustaqim cemburu. Sekali dia memiliki Rose, sampai ke mati Rose menjadi miliknya.
Mampukah Mustaqim menjadi lelaki yang setia bila keluarga cuba menyatukan dia dengan wanita yang lain?