Fabrizia Lancaster, yang kerap dipanggil dengan sapaan kecilnya, Fizz, akhirnya menginjakkan kembali kakinya di tanah kelahirannya, di mana masa kecilnya begitu berwarna dan menakjubkan. Belasan tahun meninggalkan United Kingdom dan tiba-tiba memutuskan untuk kembali membuat ingatannya berputar ke waktu saat ia menghabiskan tahun-tahun terbaik itu. Masa-masa keemasan sebelum Ayahnya memutuskan untuk pindah ke Australia adalah waktu terbaiknya, dihabiskan bersama dengan tiga teman lainnya dari nursery school yang menyebut mereka TWEENIES; ada Bella, Milo, dan Jake. Tidak lupa dua orang dewasa yang mengasuh mereka, Max dan Judy, serta dua anjing mereka, Doodles dan Izzles. Ingatan gadis itu pada mereka sangat kuat, bukan ingatan samar-samar yang kita ingat semasa kecil seperti biasanya, Tweenies telah mengajarinya banyak hal setiap harinya. Semuanya begitu indah hingga Fizz mencapai usia lima tahun. Dalam perjalanan menyapa kembali Inggris sebagai rumahnya, Fizz menemui fakta bahwa nursery school itu tidak lagi beroperasi, dan semua teman kecilnya telah menjalani kehidupannya masing-masing. Namun, Fizz terus bergerak dalam menghidupkan kembali memori-memori yang berserakan itu, merelakan kepergian, menemukan cinta yang pernah dipupuk, dan berusaha mencari cara agar Tweenies bisa kembali mengukir masa kecil yang indah dan tak terlupakan bagi banyak orang.