"kamu percaya akan sebuah keberuntungan dan keajaiban?" itulah pertanyaan yang diberikan Zakira padaku disaat kami baru menginjakan kaki diawal masa perkuliahan, waktu itu kami baru berkenalan dan bertemu pada ospek institut, tapi entah mengapa kami merasa mempunyai sebuah chemistry yang kuat untuk bersahabat. Disaat itu aku menjawab tanpa pikir panjang "aku percaya dan tidak percaya!". Mendengar jawaban yang kuberikan secara asal ira yang cerewet kembali bertanya "kenapa jawabanmu seperti ragu begitu, eii Vanya jawablah.. aku sungguh penasaran dengan jawabanmu, aku dengar kamu bukan orang yang pendiam lalu mengapa sekarang kamu sok-sok imut begitu ?? hellooo... aisss kenapa kamu jadi menyebalkan begitu sih Van?" mendengar Zakira yang berbicara panjang kali lebar seperti itu aku hanya tersenyum, karena aku kurang tertarik dengan pembahasan itu, ada yang lebih menarik perhatianku, yaitu seorang laki-laki dengan gaya pecicilan yang unik.. mau tau kelanjutannya ?? follow, dan coment yaah !!!😍😍😎All Rights Reserved
1 part