"Cintu sejati itu satu yang tiada duanya. Tanpa syarat. Dan tak pernah lekang oleh waktu. Aku bertemu cinta itu hanya satu kali, dan itu bukan kamu ke aku. Tapi cinta Allaah ke hamba-Nya." -Hubba (after) Rangkaian diksi ini merupakan sebuah miniatur kisah. Bentuk kecil tiruan dari kisah yang real. Ini tentang Hubba, siswi di salah satu SMP Negeri di Jakarta. Hubba-gadis easy-going yang hobinya main sama cowok maupun cewek. Hubba yang pakai kerudung karena sekolah mewajibkan. Hubba yang terbiasa dengan kata terlambat. Hubba yang percaya Islam, tapi gak kenal Islam lebih dalam. Dengan seorang lelaki bernama Alfari. Alfari yang sholih. Yang langsung siap-siap sholat begitu dengar adzan. Alfari yang, rasanya sekalipun gak pernah menjadi korban keterlambatan. Alfari yang juga tetap main sama teman cowok lainnya, tapi tetap menjaga dari yang haram. Hubba dan Alfari, insan yang amat berbeda. Tapi skenario Sang Maha Pencipta mempertemukan mereka. Lauhul mahfuzh menuliskan mereka untuk bertemu, di masa main-main. Masa peralihan seorang anak-anak menjadi remaja. Hubba yang sembrono, dengan Alfari yang terjaga.