Kau akan selalu menjadi pangeran senjaku, yang selalu bisa kulihat tanpa aku memelukmu. Cukup aku merasakan hawa dan cahayanya tanpa bisa memelukmu aku menyukainya. Kita selalu bertemu, dalam pertemuan yang sering kali tak terencanakan. Aku tak pernah mengajakmu bertemu, begitupun dirimu. Kita tak pernah merencanakannya, tapi kau datang begitu saja. Aku memilih cinta dalam doa, menguji kesabaranku untuk terus berjuang dalam kebaikan. Aku yakin suatu masa, kamu akan menyadarinya, jika bukan kamu yang datang menanyakan kabar hati dan bagaimana cintaku? Aku yakin suatu saat nanti akan ada seseorang yang menyadari perasaanku. Namun untuk saat ini, masih kamulah pangeran senjaku, yang selalu kudoakan, agar genggaman Tuhan menyertai kita, membuat skenario kita bersama dalam kebaikan, mulai dari kegiatan sekolah, kegiatan sosial hingga kepanitiaan