[2] Boyfriend { Tsundere } ✓
  • Reads 528,529
  • Votes 49,983
  • Parts 62
  • Reads 528,529
  • Votes 49,983
  • Parts 62
Complete, First published Jan 20, 2019
Boyfriend Series #2


"Tapi sama kakak ya?"

"Apanya?"

"Tidurnya"

"Cari mati ya?"


Start: 8 Desember 2019
End  : 8 Juni 2020


Copyright ©2019 by ApriLyraa
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add [2] Boyfriend { Tsundere } ✓ to your library and receive updates
or
#180wattpadindo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ur mine, but no ur heart [DANIEL X JIHYO] 니엘효 cover
BABY CHANIE cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Lutte | Jung Jaehyun [End] cover
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Oh My Jay (REVISI) cover
Choose Family  cover
FATED ENCHANTMENT cover

𝐒oerabaja, 1730

40 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.