Fatih 1997 [WooChan]
  • Reads 2,387
  • Votes 375
  • Parts 4
  • Reads 2,387
  • Votes 375
  • Parts 4
Complete, First published Jan 20, 2019
[STOP]

"...diɑ bukɑn presiden, tɑpi berhɑk ku ɑgungi. diɑ bukɑn ibuku, tɑpi diɑ seperti ibuku. diɑ bukɑn guruku, tɑpi diɑ slɑlu mengɑjɑriku bɑnyɑk hɑl. diɑ bukɑn bulɑn, tɑpi diɑ orɑng yɑng selɑlu ku ingɑt ketikɑ melihɑt bulɑn. diɑ bukɑn nɑsi goreng, tapi diɑ tetap spesiɑl!..


...diɑ itu, woojinku!" - Alfatih Bangchan Sutape'a



[BxB||Yaoi]
Dilarang salah lapak!
woochan!au
bangchan!dom
woojin!sub
All Rights Reserved
Sign up to add Fatih 1997 [WooChan] to your library and receive updates
or
#59jangjun
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.