Thirty Sucks
  • LECTURAS 213,272
  • Votos 16,345
  • Partes 51
  • LECTURAS 213,272
  • Votos 16,345
  • Partes 51
Concluida, Has publicado ene 21, 2019
TAMAT

Rank #1 of hashtag 30:
6 - 19 Feb 2019
1 - 12 Mar 2019
19-26 Mar 2019
30 Sep-3 Okt 2019
19 Jun - 1 Juli 2020
11 Nov - 5 Des 2021
12 Des - 31 Des 2021
1-2 April 2024

Rank #1 of hashtag engagement
9 - 13 Aug 2020 
6 - 7 Des 2020
25 May 2021 - 20 Jun 2021
28 Oct - 30 Nov 2021
1-2 April 2024

Usia 30 merupakan usia paling dilema sejagad raya. Bagaimana tidak, sekian pertanyaan dilontarkan di waktu yang sama. Bahkan lebih tajam dari belati sekalipun. Seakan, usia 30 adalah batas paling final yang sudah ditentukan sejak zaman pra sejarah. Hal itu membuat Barina Agatha muak dengan sekellilingnya. Tekanan dari pelbagai sudut menekannya sampai sulit bernapas. Rasanya setiap hari dia tercekik tuntutan yang tak berkesudahan. Apa yang akan dilakukan Barina?
Todos los derechos reservados
Tabla de contenidos
Regístrate para añadir Thirty Sucks a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#9lamaran
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
LOVE WITH [ OUT ] LOGIC cover
All I Ever Did Was Love You cover
Iridescent [Selesai] cover
Kejar Tenggat cover
Beneath My Wings cover
An Ordinary Love Story [UNDER REVISION] cover
Refleksi (Completed) cover
TITIP SALAM ( TAMAT ✅) cover
Informed Consent cover
HARTA, TAHTA, MAS JAKSA!! || END cover

LOVE WITH [ OUT ] LOGIC

107 Partes Continúa

"Ta-pi saya sedang sakit, Pak. Uhuk...uhukk..." Bhiru melengkapi sandiwaranya dengan berpura-pura batuk dan berharap pak Ranu akan iba lalu percaya bahwa ia benar-benar sedang sakit dan butuh pengertiannya. "Saya dengar dari Kumala kamu cuma kena flu biasa, bukan lumpuh. Jadi untuk sekedar buka laptop, masih mampu kan?" sahut pak Ranu dengan suara flat yang terkesan dingin. Astaga! Bhiru sontak menjambak rambutnya sendiri. Demi apa?! Pak Ranu tega-teganya menambah sakit di hatinya dan beban dalam pikirannya di saat begini. Nyatanya bosnya itu tidak keliru. Ia cuma sedang patah hati bukannya lumpuh! Itu adalah sepenggal cekcok yang kerap mewarnai hari-hari Bhiru Alodya Teng bersama Ranuthama bosnya yang sedingin es balok, yang tampangnya selalu sedatar tembok namun punya pesona yang sanggup membuat kaum hawa membeku karena sorot mata tajamnya. So, tunggu apa lagi? Baca dong masa nggak?