Let's we play, (name)!
  • Reads 1,754
  • Votes 272
  • Parts 6
  • Reads 1,754
  • Votes 272
  • Parts 6
Ongoing, First published Jan 22, 2019
(full name) menghabiskan masa kecilnya dengan Akashi Seijuro. masa kecil mereka penuh tawa, bahagia. dibawah derai hujan, Akashi kecil berjanji,

"aku berjanji akan menjaga (name)-chan dengan baik. tak akan kubiarkan orang lain membuat (name)-chan menangis!"

(name) terkikik. ditanyanya bocah laki-laki yang baru saja membuat janji bersamanya, "memang kenapa Sei-chan membuat janji seperti itu?"

kurva terbentuk di bibir Akashi. ia menjawab, "karena aku sayang (name)-chan!"
All Rights Reserved
Sign up to add Let's we play, (name)! to your library and receive updates
or
#37akashixreader
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
Rafa  cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.