Pada malam-malam gelap,
Siang-siang senyap,
Juga sore-sore penuh ratap,
Dalam kebisingan yang lindap,
Aku menulismu untuk diriku.
Merangkainya diatas keputus asaan.
Tunggu dulu...
Biar kupandang singgahmu sedetik(lagi).
Kan kuabadikan sosokmu melalui kata.
Kau sudah bosan, kan?
Tak perlu singgah lama,
Sebentar saja,
Aku menyukai dirimu yang terkunci dalam setiap ceritaku, sebab ia tak akan berubah meski orangnya sudah berubah.
Biar ia terjebak sebagai kenangan,
Setelah itu silahkan pergi!
Ceritamu sudah diberi nafas oleh tinta.
Ia tak akan mati