Sendirian. Ama sudah terbiasa. Sejak setahun yang lalu dirinya gagal masuk universitas, Ama jadi mengerti kalau dunia sehabis SMA itu benar-benar beda dari yang ia bayangkan. Ama mulai mendapat pertanyaan: "Kapan punya pacar?" (Ama selalu jawab, gak, lagi gak mau punya masalah. karena pacar cuma nambah masalah) "Kuliah di mana?" (Dan pas ama jawab dia gak kuliah, muka yang nanya langsung merengut seolah bilang, 'Serius lo? mau jadi apa nantinya? Lo gak bisa hidup cuma dari nyanyi. Seriously....') "Kapan nikah?" (Dan Ama pun cuma bisa tersenyum ala-ala meme yang senyumnya ngenes itu) Ama kira masalahnya bakal beres ketika dia akhirnya kuliah. tapi, masalahnya malah nambah makin berat. Ama kayak dua orang yang ditarik dari sisi kiri dan kanan, yang satu bilang, 'Kuliah yang bener! Punya temen! Istirahat yang bener! Jangan main terus!' dan yang satu lagi bilang, 'Kariernya dijaga! Jangan kasih kendor! Cepet bikin album baru! Orang-orang nanti keburu lupa sama LANA!'. Ama kayak kehilangan dirinya sendiri. Mungkin, kamu perlu denger cerita Ama. Ama yang memilih menyayangi dirinya sendiri dulu sebelum ia benar-benar menyayangi orang lain dengan cara yang tepat. Ama yang berusaha buat gak menyesali keputusan yang ia buat, meski rasa sesal itu seringkali menggelayuti hati diikuti tiap bayangan kegagalan. Cerita ini bukan hanya tentang 'Ama'. Karena bukan hanya ada satu 'Ama' di dunia. Banyak sekali 'Ama' lain yang butuh untuk dengerin cerita 'Ama' yang satu ini.
22 parts