tanah yang tak pernah menyalahkan hujan saat hujan membasahinya

Menceritakan tentang seorang aybel yang notabenya blak-blakkan, pecicilan, pintar, cantik,dan ceria. Namun dibalik keceriaannya itu terdapat sebuah penyakit yang belum ada obatnya. Menyukai seorang dinel, yang notabenya pintar, famous, ganteng, dingin+cuek, namun tidak pada sira. Wanita yang sangat ia sukai.

"dinel, dinel... dinel,suka sama aybel gak?" tanya aybel. mereka sekarang berada dikantin yang lumayan sepi, karena belum waktunya jam istirahat.

dinel hanya melirik kearah aybel yang sekarang sedang membuka tutup botol cabe, lalu aybel memasukkan beberapa tetes jeruk sambal dan garam kedalamnya. kemudian aybel menutup lagi dan menggoyang-goyangkannya, lalu aybel menaruhnya ketempat semula.

"dinel, jawab dulu pertanyaan aybel, aybel suk-" kata aybel berhenti saat melihat dinel yang sudah duduk bersebelahan dengan sira.

"oh, jadi itu cewek yang dimaksud oleh fitri dan caca.. apa aybel harus nyera dan lupakan dinel dengan begitu aja?" sambungnya dan pergi dari kantin menuju lantai paling atas disekolahnya.

saat aybel sudah berada dilantai paling atas disekolahnya. ia langsung duduk dikursi yang ada disana, lalu meminum obat-nya. karna sudah waktunya ia meminum obat-nya. namun ia baru sadar bahwa ia tidak ada membeli air mineral. aybel turun menuju kantin, namun aybel sangat ceroboh, ia melupakan obat-nya yang berada di kursi itu.

bagaimanakah kelanjutannya ceritanya? apakah obat-nya aybel ditemukan oleh dinel? atau ditemukan oleh orang lain? dan bagaimana kah kisah aybel dan dinel? apakah mereka akan bersama? atau mungkin tidak untuk selamanya?

KUY BURUAN DIBACA:)