Khanza tidak pernah tahu bagaimana berusahanya Adam mempertahankan hubungan mereka yang mulai renggang. Adam tidak bisa hidup tanpa Khanza, karena perempuan mungil itu adalah nafasnya. Pun Adam, dia tidak pernah tahu bagaimana Khanza berusaha mati-matian untuk menghindari lelaki yang paling mencintainya. Menangis setiap malam karena memilih untuk berhijrah.
"Ya Rabb, jika dia jodohku maka dekatkanlah kami pada waktu yang tepat. Dan, jika memang Engkau tidak menakdirkan kami bersama maka hilangkanlah dia sepenuhnya dari hati hamba. Hamba percaya, ketentuanmulah yang paling baik."
Do'a yang sama, waktu yang sama, perasaan yang sama dengan takdir yang tidak direstui oleh semesta.