Bagaimana jadinya jika keselamatan seorang pria yang penuh rahasia harus dilindungi seorang wanita
"Arfa, kemarilah sayang" pinta Hanah riang, Arfa kemudian duduk di samping ibunya, berhadapan langsung dengan Disty
"Arfa, ini pak Roman, sahabat baik ayahmu, dan ini putrinya Adisty, calon tunanganmu " kenal Hanah riang
"Karena kita semua sudah berkumpul, jadi ada baiknya kita langsung membahas kapan acara pertunangan itu akan dilangsungkan" jelas Hanah riang
"Iya, sebaiknya kita memang mulai memikirkan kapan waktu yang tepat untuk melangsungkan pertunangan itu" jawab Roman menimpali
"Kenapa tidak langsung menikah saja?" tanya Arfa
"Apa kamu sudah tidak sabar untuk menikah , putraku sayang?" goda Hanah sambil tersenyum geli
***
"Lagian siapa yang bisa menolak pesona pria setampan ini, untunglah para pembunuh yang ku tembak tidak ada yang setampan ini, jika mereka setampan ini, mungkin aku lebih memilih menikahi mereka dari pada menembak mereka" - Adisty
"Kenapa kita harus membuang waktu percuma hanya untuk sebuah pertunangan, jika pada akhirnya kami harus menikah, bukankah alangkah lebih baik jika kami langsung menikah" - Arfa
"Mulai sekarang, terima kehancuranmu Arfa" - Alvin