The Ex-lover
  • Reads 84
  • Votes 7
  • Parts 3
  • Reads 84
  • Votes 7
  • Parts 3
Ongoing, First published Jan 27, 2019
Terlalu banyak hal yang tidak pernah dimengerti oleh orang lain. Mengapa menganggap orang yang pernah kau cintai dan pernah membahagiakanmu sebagai bajingan? Sampah? Atau mungkin gambaran kotor yang lainnya?

Itu terjadi apa karena dia telah menyakitimu? Terlalu dalam kah lukanya? Sampai diri sendiri harus merelakan hati yang masih mencintai hanya untuk pura-pura membenci?

Segala akhir yang terjadi adalah resiko terbesar yang kamu terima. Tidak semua hubungan berjalan dengan lancar, tidak semua kejadian akan sesuai dengan ekspetasi. Jangan beranggapan bahwa orang yang pernah mengisi hari-harimu merupakan sampah yang lewat hanya karena satu hal yang membuat mu tidak mengerti, mengapa ia melakukannya.

Kesalahan akan tetap kesalahan, tetapi kenangan juga akan tetap menjadi kenangan.

Jika tidak bisa menerima orangnya kembali, setidaknya kenangan bersamanya bisa dihargai.

'People change, but memories dont'

simpan itu baik-baik.

-Adreya (yang pura-pura mengerti soal sakit hati😜)
All Rights Reserved
Sign up to add The Ex-lover to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Starla cover
FIX YOU cover
MELANCHOLY cover
ALFA  cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
VIENNO LAKARSYA cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Lauhul Mahfudz  cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan