420 Hari Bagiku ini waktu yang singkat Aku belum selesai belajar Tentang sebuah Harapan dan Perjuangan Aku menumbuhkan harapan setinggi-tingginya Mengubur segala keraguan, bangkit tanpa paksaan. Merangkak setengah mati, berjalan terseok-seok Hingga aku sampai dititik terendah dalam hidup ini. Aku belajar baik baik saja, disaat semua orang mencoba menghancurkanku, termasuk kamu. Aku belajar tetap tenang, disaat keadaan secara perlahan mencoba membunuhku. Aku berusaha bangkit, disaat acuan yang kujadikan sebagai pertahanan hidup memporak porandakan hidupku, seluruhnya. Tidak ada seorangpun Semuanya abu, bahkan bayanganku sendiri. Aku ingin marah, melampiaskan. Kenyataan membuatku semakin tersudut Jika aku benar benar pengecut. Hingga tiba, dimana aku lebih suka menyakiti diri sendiri. Bermain main dengan cutter, aku tenang. Segala keresahan kegundahan sirna dalam sekejap. Aku semakin asik dengan dunia baruku Semuanya terlihat asli, termasuk luka sendiri. Aku tidak perlu berpura-pura, tapi sayang. Sejak saat itu, aku berada si puncak kehancuran yang sesungguhnya. Aku bodoh, menyakiti diri sendiri demi sebuah penghianatan yang pernah aku dapatkan. Tidak, perjalannku tidak sampai disini. Aku masih bangkit, jiwaku belum sepenuhnya mati. Aku masih punya mimpi, aku berlari semampuku. Semuanya ku lakukan diluar batas kewajaran, karena aku sadar segala kesuksesan berawal dari penderitaan. 420 Hari Sangat berarti, antara hidup dan mati. Terimakasih aku masih bisa menjalani hidup seperti saat ini, Tuhan masih memberkahi manusia nista ini. Tidak menyesal sama sekali mengenalmu, karenamu aku tau segala penderitaan dalam hidup. Saat ini aku terus membenahi diri supaya 420 hari yang kulewati dengan penuh nista ini tidak sia sia dalam perjalananku nanti. Sekali lagi, Terimakasih 420 Hariku.All Rights Reserved
1 part