Mina, Math, dan Bas sudah bersahabat selama 12 tahun. Ketiganya tumbuh di taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah yang sama. Dalam perjalanan persahabatan itu, mereka juga menemukan hobi yang mirip, yakni menonton film.
Jika Bas hanya menonton film di sela waktu luang saat ia tak sibuk dengan latihan persiapan menjadi atlet lari nasional, maka kegandrungan Math terhadap film sudah berubah menjadi ambisi untuk membuat film-nya sendiri sampai-sampai Math rela melepaskan gelar raja matematika yang sudah melekat di dirinya. Di sisi lain, ada Mina yang selalu menemani mereka dalam setiap film yang mereka saksikan, sambil menunggu hari di mana ia juga punya kehebatan seperti kedua temannya.
Film-film yang mereka saksikan banyak memberikan mereka hiburan. Kadang membuat mereka ikut tertawa, menangis, atau ketakutan.
Namun, suatu waktu, ketika ketiganya bersentuhan dengan dunia orang dewasa yang asing bagi mereka, film bukan lagi hiburan semata, tetapi juga bagian dari kehidupan mereka. Dimana mereka menjadi pemeran utama yang tidak siap dengan sebuah tantangan, kisah tragis, atau plot twist tak terduga. Ketiganya juga menyadari bahwa mereka tidak pernah menjadi pemeran utama di hidup orang yang mereka sayangi.
Cover
Powered by: Canva
Credit: pinterest
Gagal nikah di hari pernikahan karena melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga protagonis yang akan mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
(21+)