LIE [Short Story Completed]
  • Reads 41,382
  • Votes 1,483
  • Parts 16
  • Reads 41,382
  • Votes 1,483
  • Parts 16
Complete, First published Jan 27, 2019
Mature
[shortstory]
[completed]
[mature content 🔞]




"Valentine sama hal nya kayak hari ulang tahun ku.
Sama-sama di hari yang sama dan nggak berarti apa-apa buat aku.
Dan aku, nggak menginginkan suatu hadiah."

Kalimat kebohongan yang selalu aku ucapkan selama empat tahun belakangan.

Tapi tahun ini,

Aku ingin valentine memberikanku keajaibannya-
All Rights Reserved
Sign up to add LIE [Short Story Completed] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
END [B2]Silahkan Pakai Rompimu, Nyonya cover
HOT AFFAIR : Damn Love (Completed) cover
Short Series cover
Favorite Duda cover
Leopard Kusuma cover
Istri simpanan cover
Oneshoot || Boypussy  cover
Mas Dewa cover
L.O.V.E cover
Crazy Love [COMPLETE] cover

END [B2]Silahkan Pakai Rompimu, Nyonya

125 parts Complete

Bab 401-END Author : Lu Qingyi Genre : Romance Webnovel Dikabarkan bahwa Nona Lu tidak berbakat dan terampil, membelai sampah, mendominasi dan sombong, dan tidak menempatkan orang-orang di matanya ... Seorang kakek tertentu memegang bingkai dan manja dan berkata: "Tidak apa-apa, aku Bersedia memanjakan mereka." Tidak ada bakat atau keterampilan? Suatu hari, Lu Qingyi menyetrum seluruh lingkaran hiburan dengan lagu piano. Sampah baru? Kepala Sekolah Haderui mengikuti Lu Qingyi dengan tampilan yang menyenangkan, menjilati wajahnya dan bertanya, 'Gadis Yi, kapan aku akan kembali ke sekolah dan terus mengajar?' Jangan menatap mata? Xu Boyan berkata manja: 'Ini semua kualifikasi yang kuberikan padanya' Jangan menerimanya? 'Tuan, itu tidak baik, jaringan intelijen kita telah dilanggar.' Subordinat berkata dengan hati-hati. 'Ah? Maaf, tangan ku bergetar.' Seorang wanita tertentu mengangkat paw kecilnya dengan sembarangan. 'Kid, berapa banyak rompi yang masih kamu miliki?' Seorang kakek tertentu memiliki senyum petting di mulutnya. Suatu hari, Lu Qingyi menemukan bahwa pengalaman hidupnya bukanlah apa yang dia pikirkan.