Story cover for A Lonely Shadow by NandaNafila
A Lonely Shadow
  • WpView
    Reads 208
  • WpVote
    Votes 76
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 208
  • WpVote
    Votes 76
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Jan 28, 2019
"Bagaimana hubunganmu dengan Gezz?".

Seorang sahabat bertanya padaku. Senyuman rasa ingin tahu terpampang jelas di wajahnya.

Sejenak, aku tersenyum, bukan karena terinfeksi dengan senyumannya, namun karena kata yang berada di akhir kalimat pertanyaannya.

Nama itu, aku ingat dengan betul bagaimana nama itu keluar dari mulutku untuk pertama kalinya.

Gezza,

"Ya?, ada apa, my sweet?"

Begitu caranya menyahut ketika aku memanggilnya. 

Aku memejamkan mataku, bernostalgia, mengingat kembali kenanganku dengan pria itu.

"Apa yang membuatmu mencintaiku, gezz?"

Gezz semakin mempererat pelukannya ketika mendengar pertanyaanku.

Jawaban darinya selanjutnya membuatku harus berpikir keras.

"Aku tak punya jawaban untuk pertanyaanmu itu, sweet. Mungkin saja, karena aku mencintaimu tanpa karena."

Aku menatap gezz, mata birunya menatap balik padaku dengan lembut penuh kasih sayang.

Sesekali dia mengusap kepalaku, mungkin dia tahu aku terlalu berfikir keras untuk memahami ucapannya.

"Lalu, bagaimana aku tahu, jika kau benar benar mencintaiku?"

Sebuah senyuman kini menghiasi wajah tampannya. Deru nafasnya menerpa wajahku.

Siapa saja yang melihatnya pasti mengira kami kini tengah berciuman. hidung mancungnya bersentuhan dengan hidungku, membuat bibir kami hanya terpaut jauh beberapa centi saja.

"Jika bulan bisa berbicara, maka dia akan bercerita tentang seberapa dalam aku mencintaimu."

"Perlukah kamu tahu, 
 Jika hening malam aku rindu.
 Dan jika terik siang aku mengagummu.
 Itulah, kebiasaanku."

Aku tersenyum, untuk ke sekian kalinya dia kembali membuatku terpesona padanya.

Gezz memang seperti itu, dia punya cara tersendiri untuk mengekspresikan perasaannya. Dan bahagianya, itu hanya di tunjukannya padaku.


"Akh, Gezz. Dia bukan pria romantis apalagi humoris. Dia hanya pria dingin yang membuatku  selalu penasaran terhadapnya. Namun siapa yang menyangka orang dingin sepertinya, ketika tiba tiba  bersikap romantis, bahkan es di kutub pun bisa meleleh".
All Rights Reserved
Sign up to add A Lonely Shadow to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
My Little Monster - Completed by octrouble_mg
39 parts Complete Mature
Mata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan matanya lagi. "Hah? Mm... iya," gumamku sambil mengangguk pelan, meski ia tak melihatnya. "Kakak kenapa mabuk?" tanyaku memastikan apa ia bisa di ajak berbicara dengan normal. Lagi pula orang mabuk biasanya akan berkata jujur. Ku pikir dia ada masalah, meski jahat sih jika mendengar curhatan orang yang sedang mabuk, sedangkan aslinya ketika sadar ia akan memusuhiku lagi. Ilsya hanya tersenyum dalam tidurnya. Lantas tak lama bibirnya tiba-tiba melengkung kebawah, terlihat cemberut. Aku nyaris tersedak liur menahan tawa melihat ekspresi wajahnya yang dapat berubah-ubah dengan sendirinya. "Aku nggak suka liat kamu dengan orang lain." Jawabnya dengan raut wajah yang masih sedih. WHAATT?!! Ng-nggak suka, aku dengan yang lain? Sialan Monster ini, meski dalam keadaan mabukpun dia masih bisa membuatku grogi. "Maksud kakak apa?" tanyaku penasaran. "Aku suka kamu, bodoh!" jawabnya lantang, terdengar jelas di telingaku. Jedaaaaaaar...... Siapa yang sangka jika cinta bisa hadir dari rasa benci, dari caci, dari maki. Hinggi bersemi dalam hati tanpa bisa dipungkiri. Cinta ya cinta, tak memandang status, tak mmandang harta, derajat, ras, agama, dan jenis kelamin. Jika cinta telah menancapkan panahnya, siapapun takkan mampu menampiknya.
THE CLIMB [Completed] by prlstuvwxyz
8 parts Complete
Cerita diprivate acak biar gak diacak-acakin. Follow dulu kalo mau baca secara lengkap (Humor-Teenfiction) "ngakak terus daritadi" "ceritanya mulai bikin baper euy, ada cerita yang relate banget lagi sama aku" "gue baper kadang ketawa kadang nangis, kadang dibilang mama 'kamu kenapa sih?' atau ga 'kamu chatan sama pacar ya?' padahal ga punya" "ya allah nyesek amat ya jadi lu" "ga tau harus tawa atau ikut sedih" "boljug caption ig" "gue yakin 100% yang buat cerita ini otaknya rada geser juga" "gue ga berenti ngakak kalo alip ngomong" "deg-deg an nih, kalo gue di posisi mereka" "jadi pengen kesitu" "kok lucu sih thor, gue ketawa mulu kalo baca story lu" "gue sedih sambil ngakak kayak orgil" "nah iya gue juga bingung kasih tau dong thor" Tentang Alyviah yang kepergok calon gebetan, sedang 'Bersolo Karir' di depan kipas angin ruang tamu rumahnya. Dan ketika Alyviah sedang melangsungkan 'Konser Tunggal' di dalam kamarnya, lagi-lagi ia kepergok. Misi tersulit Alyviah cuma satu, melelehkan es batu berjalan seperti Rafka si 'Anak Gunung'. Seperti kalian ketahui, karakter Anak Mapala atau Anak Gunung biasanya lebih mementingkan 'Dunia Alam' nya, ingin bebas, tidak mau terikat dengan apapun, tidak suka peraturan, dan berbagai karakter lainnya. Ya memang sih, Anak Mapala juga jadi incaran cewek-cewek di kampus karena mereka adalah sosok petualang. Kemungkinan perjuangan Alyviah akan seperti pendakian. Medannya terjal dan membuat kelelahan karena miring beberapa puluh derajat, tidak lurus, kadang licin, terjungkal, tersungkur, dan terjatuh. Namun, apakah akhir perjalanan Alyviah akan mendapati pemandangan yang indah? Terselip juga cerita tentang pendakian, ada beberapa gunung yang akan ditaklukkan. Mari mendaki---tertawa, sedih, kesal, kecewa, marah, baper bersama!
You may also like
Slide 1 of 9
My Little Monster - Completed cover
SHETAN cover
Secret Admirer cover
THE CLIMB [Completed] cover
All Falls Down [COMPLETED] cover
Cinta Cake cover
Ms. Moody & Mr. Arogan[STILL ON PROGRESS] cover
Friend's Zone's cover
G.H.E.A ✔[END] cover

My Little Monster - Completed

39 parts Complete Mature

Mata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan matanya lagi. "Hah? Mm... iya," gumamku sambil mengangguk pelan, meski ia tak melihatnya. "Kakak kenapa mabuk?" tanyaku memastikan apa ia bisa di ajak berbicara dengan normal. Lagi pula orang mabuk biasanya akan berkata jujur. Ku pikir dia ada masalah, meski jahat sih jika mendengar curhatan orang yang sedang mabuk, sedangkan aslinya ketika sadar ia akan memusuhiku lagi. Ilsya hanya tersenyum dalam tidurnya. Lantas tak lama bibirnya tiba-tiba melengkung kebawah, terlihat cemberut. Aku nyaris tersedak liur menahan tawa melihat ekspresi wajahnya yang dapat berubah-ubah dengan sendirinya. "Aku nggak suka liat kamu dengan orang lain." Jawabnya dengan raut wajah yang masih sedih. WHAATT?!! Ng-nggak suka, aku dengan yang lain? Sialan Monster ini, meski dalam keadaan mabukpun dia masih bisa membuatku grogi. "Maksud kakak apa?" tanyaku penasaran. "Aku suka kamu, bodoh!" jawabnya lantang, terdengar jelas di telingaku. Jedaaaaaaar...... Siapa yang sangka jika cinta bisa hadir dari rasa benci, dari caci, dari maki. Hinggi bersemi dalam hati tanpa bisa dipungkiri. Cinta ya cinta, tak memandang status, tak mmandang harta, derajat, ras, agama, dan jenis kelamin. Jika cinta telah menancapkan panahnya, siapapun takkan mampu menampiknya.