PERNAH denger jokes sepeti ini : "Apa yang serem coba ama Pocong? bentuknya kaya permen Cupa Cups gitu..." atau "Apa lagi Suster Ngesot, jalannya aja ngesot. Kita kan bisa lari. Lah dia ngesot..." Belum lagi dukungan film-film horor jaman sekarang yang semakin mengikis citra "serem" bangsa hantu. Kasihan para hantu itu. Oke-lah sekarang-sekarang ini orang-orang berpendidikan pun makin banyak yang menganggap "mereka" ada. Tapi hal itu justru tidak menggembalikan masa kejayaan tentang keseraman dan keangkeran para hantu itu. Malahan "mereka" dijadikan objek komersialisasi oleh para intelektual itu. Kadang "mereka" dipaksa Shooting striping, masuk-masuk ke tubuh manusia. Bayangin, masuk ke tubuh manusia itu kan gak gampang dan banyak menguras tenaga. Bayarannya? asep menyan sama cabe merah ditusuk lidi bareng bawang ama telor. Manusia memang luar biasa. Semakin mengikisnya tingkat ketakutan manusia terhadap hantu ternyata berdampak negatif juga pada kehidupan sosial di kalangan remaja saat ini. Gue gambarkan seperti ini : 1. Kehidupan Remaja Jaman dulu. RUMAH --(keluar malam)--> KETEMU POCONG (takut) ----> BALIK LAGI KE RUMAH 2. Kehidupan Remaja jaman sekarang RUMAH --(keluar malam)--> KETEMU POCONG (gak takut) ----> POCONGNYA DI FOTO ----> DUGEM Bagaimana? mengerikan bukan? Yang lebih mengerikan lagi, pada suatu kasus, pernah sekali Pocongnya malah diajakin dugem. Sekali lagi, Manusia memang luar biasa. Karena itu, dengan niat mulia dan tulus, gue mencoba mengembalikan masa-masa kejayaan para hantu sekaligus merubah kembali kehidupan para remaja jaman now agar tidak keluar malam buat clubbing (lebih baik belajar ngaji di Mushola Tong!!) dengan beberapa KISAH-KISAH NYATA yang pernah gue dan beberapa temen gue alami sendiri dan tentunya akan membuat bulu kuduk berdiri dan gak mau turun lagi, sehingga harus dicukur ke salon untuk membuatnya normal kembali. Sekali lagi, ini KISAH NYATA.
4 parts