Sang Penantang Badai (Sudah Terbit)
  • Reads 676,884
  • Votes 30,214
  • Parts 14
  • Reads 676,884
  • Votes 30,214
  • Parts 14
Complete, First published Jan 29, 2019
Kini tersedia di Gramedia.

(Cerita dimulai Februari 2019, selesai April 2021, dihapus 23 Juli 2021 untuk penerbitan) 

Pernahkah kamu memegang sayap kupu-kupu? Indah, tetapi rapuh dan dengan mudahnya tercabik. Namun, tahukah kamu kalau dengan sayapnya yang rapuh itu, kupu-kupu mampu terbang melawan angin? 

Deborah atau Ora, pengacara muda yang mewakili seorang penyintas kasus pemerkosaan yang malah menjadi korban perundungan publik karena pekerjaannya yang dianggap rendah. Bagai kupu-kupu dia terbang melawan arah angin untuk memberikan keadilan bagi kliennya, meski nyawa taruhannya.

Sangiang Bayu Buana, polisi yang dianggap mata keranjang, padahal pada dasarnya dia hanya ingin menemukan wanita yang mampu membuatnya merasa cukup. Saat bertemu dengan Ora, dia tahu pencariannya telah selesai.

Mampukah sang kapolres tampan memikat sang pengacara tangguh seperti bunga memikat kupu-kupu?

Kasus yang terjadi di sini adalah fiksi, jika ada kemiripan dengan kejadian nyata, itu karena memang terinspirasi.
All Rights Reserved
Sign up to add Sang Penantang Badai (Sudah Terbit) to your library and receive updates
or
#82girlpower
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Satu Waktu Ketika Remaja cover
Home Sweet Loan cover
Personal Assistant! cover
Love Hate (Mino♡Irene) cover
172 cm cover
Visum et Repertum cover
Matcha Black Coffee cover
Jodoh Untuk Monik (Sudah Terbit) cover
Overcorrection cover
The MAD Trip cover

Satu Waktu Ketika Remaja

32 parts Complete

[Dimuat dalam Reading List WattpadYoungAdultID kategori Kisah Darah Muda April 2021] Dunia penuh dengan warna-warni. Tetapi Sica tidak punya satu pun. Ia mungkin memegang warna transparan yang secara kasatmata tidak terlihat. Sama tidak terlihatnya ketika ia berjalan di koridor atau di tempat umum dengan kepala menunduk. Atau ketika ia memilih duduk di pojok belakang kelas sampai, kadang-kadang, kehadirannya tidak disadari. Ia tidak sering bicara. Suaranya pelan. Teman-temannya tidak banyak, itu bahkan memilih pergi seiring waktu. Sama seperti mimpinya. Dunia penuh dengan warna-warni. Tetapi Sica tidak punya satu pun. Itu mungkin akan menjadi segelap kelabu saat satu per satu kisah masa SMA-nya meninggalkan lubang yang sama seperti saat di SMP. Luka yang sama, tetapi lebih sepi. Dunia penuh dengan warna-warni. Sica tidak ingin menjadi satu-satunya yang tidak memiliki warna. *** 2019, Kacah.