Beautiful 2 | Onglin [BOOK 2]
  • Reads 1,406
  • Votes 201
  • Parts 11
  • Reads 1,406
  • Votes 201
  • Parts 11
Ongoing, First published Jan 29, 2019
[Sequel] Guanlin baru saja lulus dan kini dia menjadi atlet nasional. Ketika berada di Luar Negeri untuk liburan. Dia bertemu seseorang yang mengubah liburannya menjadi petualangan hingga kejadian beberapa tahun lalu hampir terulang.

• Disarankan untuk membaca 'Beautiful | Onglin' yang pertama •

-----

"Gue harus nyusul Guanlin! Bagaimanapun caranya" - Seongwoo

"Gimana caranya gue balik ke Korea?" - Guanlin

"Gue butuh Lo Lin. Lo harus tinggal sama gue" - (?)

-----

WARN!
• Brothership
• Fanfiction
• Bromance
• bhs baku/non baku(!)

Support Cast:
» All member Wanna One + Produce 101 S2
» Other

©Copyright 2019
All Rights Reserved
Sign up to add Beautiful 2 | Onglin [BOOK 2] to your library and receive updates
or
#323ongseongwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.