"Ini sangat sakit!" -Villa. "Aku salah. Aku benci diriku. Ini sangat menyiksaku." -Sean. Sebuah perjodohan paksa yang biasanya hanya dibaca Villa dari novelnya benar-benar terjadi pada gadis itu. Apalagi calon suaminya itu sangat dingin dan kejam. Tidak bagi Sean. Awalnya dia hampir membunuh ayahnya sendiri yang seenaknya menikahkannya dengan gadis cupu. Sudah menjadi agenda rutin untuk menampar atau menyiksa Villa. Tapi, waktu berkata lain. Setabah-tabahnya Villa menghadapi Sean, saat itu pula rasa benci pada Sean kian membuncah. Sekasar-kasarnya Sean menyiksa Villa, dia menyadari betapa cintanya dia pada gadis itu.