(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha menetralkan detak jantung dan nafasnya yang sedikit terengah pun hanya bisa menatap Edgar tanpa berkedip. "Jangan deket sama cowok manapun termasuk Adrian," perintahnya dengan nada pelan tanpa menghilangkan syarat akan penekanan didalamnya. "Aku gak suka." Aku? "Janji?" tanya Edgar menyadarkan Keesha dari lamunannya akan panggilan Edgar tadi. "Iyan itu pengecualian," ujar Keesha mencoba bernegosiasi. Keesha mana bisa menjauhi sahabatnya itu. "Gak ada pengecualian. Siapapun itu aku tetep gak suka kamu deket sama cowok lain," tegas Edgar. Lalu tatapannya kembali terpaku, menatap kearah bibir Keesha. Sejenak hanya ada hening menyelimuti. Sampai terdengar helaan nafas keluar dari mulut Edgar. "Maafin aku." Dan lagi, Edgar melakukannya lagi. Kali ini lebih dari yang pertama. Entah bagaimana keadaan Keesha saat ini. Tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan keadaanya sekarang. *** Tidak selamanya aku dan kamu menjadi kita. Ada kalanya kita adalah aku, kamu dan dia. Karna kita adalah rasa yang tepat, diwaktu yang salah. Tanggal publish 26 april 2020
93 parts