Eccedentesiast | VIXX
  • Reads 262
  • Votes 16
  • Parts 3
  • Reads 262
  • Votes 16
  • Parts 3
Ongoing, First published Feb 02, 2019
Tentang seseorang yang bersembunyi dalam tawa,
Tentang luka yang tak kasat mata, 
Tentang ia yang tak lagi percaya,
Tentang garis merah yang ada di lengannya.
.
.

"In case you didn't know, dead people don't bleed. If you can bleed-see it, feel it-then you know you're alive. It's irrefutable, undeniable proof. Sometimes I just need a little reminder." 
― Amy Efaw
.
.


Trigger Warning!
suicidal thoughts, self-harm, hars-words, etc.
All Rights Reserved
Sign up to add Eccedentesiast | VIXX to your library and receive updates
or
#136ken
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.