Angka korban dalam kasus ini semakin bertambah. Puluhan juta korban dari berbagai negara belum ditemukan. Seiring berjalannya waktu, korban akan semakin bertambah dan bertambah. Kapan bencana ini berakhir?
Perkenalkan, aku Erisa. Siswi sekolah dasar yang sebentar lagi akan menjadi murid SMP. Orang-orang menganggapku lugu dan polos. Sebenarnya aku tahu, sih kalau aku ini polos.
Setiap hari kasus itu menjadi topik pembicaraan di seluruh media. Membahas tentang kasus yang tak henti-hentinya meningkat. Para pemerintah belum bisa melakukan tindakan. Tidak ada satu pun jejak dari para korban yang menghilang.
Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menghantui pikiranku. Tanda tanya. Tapi, tiba saatnya ketika aku juga bagian dari para korban itu.
Semua pertanyaanku terjawab ketika terhisap oleh sinar putih yang sebenarnya adalah portal menuju dunia game. Way Out.
Dunia dimana kami harus saling bunuh-membunuh demi kemenangan diri kami sendiri. Ketika semua orang tidak berpikir dengan akalnya. Dunia yang hanya memiliki satu pemenang. Dan mengajarkan kami keegoisan.
Farrel teman sekelompokku pernah berkata, "Jika ingin bertarung, kau harus mempunyai empat unsur pokok. Keberanian, kelincahan, strategi, dan kemampuan mengontrol diri. Jika salah satu dari unsur itu lepas darimu, kau tidak akan pernah berhasil menjadi seorang petarung," itu yang ia katakan. Ia lebih pintar dariku walau usianya sebayaku.
Dan tiba saatnya ketika kami berdiri di tengah arena. Ketika para penonton bersorak dan bertepuk tangan menunggu-nunggu kemenangan kami. Aku merasa gugup. Pesimis. Ragu. Tidak yakin akan menang. Ia memandangku. lalu berkata,
"Kau tak perlu cemas," aku melirik kearahnya. Ia melanjutkan perkataannya. "karena ..."
"... aku akan selalu melindungimu." Senyuman tipis yang terpasang diwajahnya, membuat detik-detik ini serasa lambat. Ia memandangku. Hanya tersenyum. Wajahku memerah. Apa yang barusan ia katakan membuatku sedikit tertekan.
EDUCATION MILITARY ACTION
"Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kecantikan kamu!" ucap Alghifari tegas.
"Saya akan jaga diri saya untuk Kapten,"
"Karena Pernikahan ini terjadi atas perintah Papah saya, maka kamu jangan pernah berharap apapun sama saya. Saya akan kasih kamu waktu tiga kali pertemuan untuk membuat saya jatuh cinta. Kamu gak usah khawatir, selama kita menjadi suami istri saya tidak akan menyentuh kamu sedikitpun," ucap Al memperingati.
Diana mengulum senyumnya, "Sesuai qur'an surat Al-Ahzab ayat 43, Saya bersumpah akan mencintai Kapten dengan cara yang berbeda. Hingga akhirnya Kapten benar-benar jatuh cinta sama saya," ucap Diana.
"Baik, saya tunggu usaha kamu! Kita lihat saja nanti, seberapa kamu sanggup untuk membuat saya jatuh cinta,"
"Saya akan usahakan sebisa saya, tapi jika waktu yang Kapten berikan sudah habis dan Kapten belum mencintai saya, maka saya ikhlas jika Kapten akan melepaskan saya."
Sebuah cerita tentang seorang tentara yang memiliki sikap dingin dan berasal dari keluarga yang berada. Hidupnya menjadi tertekan ketika ia disuruh untuk menikahi gadis desa yang tidak ia cintai.
Dan juga seorang perempuan sederhana yang berhasil kuliah kedokteran di universitas negeri impiannya. Hingga kini ia sudah menjadi dokter dan menikah dengan lelaki idamannya. Ya! Seorang tentara. Banyak kejadian tak terduga yang terjadi di antara mereka jauh sebelum mereka menikah. Dan pada akhirnya Alghifari menikahi perempuan itu karena perintah dari papahnya.
Bagaimana kisah selanjutnya??
Simak selengkapnya disini!!
Btw,cerita ini sebagian Fiksi sebagian lagi Non-Fiksi yah gays...
Mulai: 27 Juni 2023
Selesai: -
Rank:
#2 in military 28dec23
#1 in education 21sep24
#Pendidikan
#Militer
#Perjuangan
#Romansa