Perempuan berkerudung panjang itu sadar betul belum waktunya rasa itu hadir.
Tetapi ia tidak kuasa mencegah.
Bagai virus yang menyebar melalui aliran darah. Nama Laki-laki itu terukir jelas, bukan hanya di pikiran, tapi juga hatinya.
Semua hanya dapat ia adukan kepada Sang Pemilik Cinta.
Rasa ini begitu kuat tertancap. Meyiksanya dengan sangat.
Hanya sedan pada sujud panjang di sepertiga malam yang menjadi penawar.
"Ya Rabb, hati ini begitu sempit untuk menampung banyak cinta. Hanya cinta kepada-Mu yang menyelamatkan," lirihnya. "Tapi hamba begitu lemah, tidak kuat menahan rindu yang menggebu. Bila dia bukan untukku, jauhkan sejauh-jauhnya. Tetapi ... bila dia jodohku, dekatkanlah ya Allah. Dekatkanlah."
***
Laki-laki tegas itu pernah berjanji kepada diri sendiri untuk menjauhi sosok perempuan yang sudah mencuri perhatian ketika pertama mata memandang.
Tausiahnya kepada sesama ikhwan kala itu, "Pandangan merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Maka barang siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan rasa manis dalam hatinya sampai hari pertemuan dengan-Nya."
Semuanya berbalik. Kini hatinya terpaut dan tidak mampu lepas.
Setiap pertemuan selalu dinanti. Mendengar suaranya laksana ainul mardhiah, bidadari surga.
Ketika tersadar bermaksiat, rasa yang tinggal susah pergi. Aktivitas padat tidak mampu mengalihkan.
Hanya Tahajud pada malam panjang menjadi remedi.
Berharap Allah menyapanya ketika turun ke langit dunia, mengabulkan doa.
"Ya Allah, penggenggam hati manusia, Engkau Maha Tahu, betapa hamba berusaha melepaskan diri dari bermaksiat kepada-Mu. Tapi iman goyah. Kuatkanlah, ya Rabb, kuatkanlah," bisiknya. "Ambil rasa ini dari hatiku, cabut sampai ke akarnya hingga tidak bersisa."
***
Apakah benar hati bisa melupakan begitu saja?
Akankah masing-masing mendapatkan apa yang diinginkan?
Ketika hati ikhlas dan berserah, pilihan-Nya menjadi yang terbaik.
***
2 Februari 2019
KARYA PERTAMA
Arash Arjuna, seorang pegawai Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang disenangi ramai kerana akhlaknya yang murni. Dia diberikan didikan agama yang mencukupi tetapi setiap insan pasti mempunyai kekurangan tersendiri.
Aleeya Mikayla, dia bekerja sebagai seorang pakar bedah jantung yang cemerlang. Dia dikurniakan keluarga yang bahagia pada mulanya tetapi berubah sekelip mata kerana satu tragedi hitam yang melanda keluarganya.
"Saya memang hidup hanya untuk dipersalahkan ke? Saya tak mampu nak hadap." - Aleeya Mikayla
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." - Arash Arjuna
-
"Mungkin kau adalah jawapan pada semua doa yang aku langitkan." - Arash Arjuna
"Saya tak sebaik yang awak fikirkan. Saya pun benci diri saya apatah lagi orang lain?" - Aleeya Mikayla
Apa yang akan terjadi di antara mereka selepas ini?
⚠ cliche
⚠ typo di mana-mana
⚠ DILARANG PLAGIAT
Start - 27/9/2024
End -