Married in London

"Naomi, aku bertanya sekali lagi," Daniel mengalihkan pandangannya sejenak demi menatap Naomi penuh arti. "Kau bisa membantuku?"
Naomi mendesah resah, "Kau kira aku bercanda? Ya Am-"
"Menikahlah denganku."
"Oke! Aku bahkan akan menikahimu kalau kau mau."
"Oke."
"Baiklah. Jadi, kapan kita akan Menikah? Aku ingin pe-"
Naomi dengan segera menutup rapat kedua bibirnya ketika apa yang baru saja dikatakan Daniel benar-benar terproses dalam benaknya. Pandangannya lurus kedepan, tubuhnya menegang seolah otot-otot saraf dalam tubuhnya membeku seketika.

Naomi Haraha, 17 tahun, memiliki hobi membaca dan menulis novel sejak berumur 10 tahun, merasa seolah dunia hancur seketika dan beban berat merasuki hidupnya ketika tanpa disangka, Daniel Rellings, sahabat sekaligus teman masa kecilnya meminta bantuan yang-tanpa Ia ketahui- mampu merubah seluruh hidupnya.
Daniel Rellings, baru menginjak umurnya yang ke 21 tahun, sedang berada pada ambang hidup dan mati apabila Naomi menolak permohonannya. Sebut saja pria ini gila, dia tidak akan peduli. Masukkan saja dia kerumah sakit jiwa, dia akan lebih tidak peduli. Yang Ia pedulikan hanya bagaimana caranya bisa tetap hidup damai selama bertahun-tahun kedepan tanpa dihantui kutukan mahkluk jahat yang sangat gencar menyudutkannya agar segera menikah-yaitu kakaknya.
Lalu..Apa yang akan Naomi lakukan? Akankah gadis ini menerima tawaran Daniel? Toh mereka adalah kawan lama, bukan? Tapi bagaimana dengan hadiah ulang tahun Daniel pemberian dari Naomi, akankah gadis itu masih mau memberikannya setelah permohonan mengejutkan sahabatnya itu?

Lagipula.. ayolah, menikah di London adalah hal yang sangat romantis!
Bukankah begitu, Naomi?