POETRY: Sepotong Senja Untuk Kekasih
  • Reads 450
  • Votes 68
  • Parts 28
  • Reads 450
  • Votes 68
  • Parts 28
Ongoing, First published Feb 05, 2019
Ini puisi atau bukan puisi aku gak tahu. Satu hal yang pasti ini hidupku dan ini momenku. Momenku dimana aku percaya bahwa dunia terkadang sekonyol itu dan sebercanda itu.

Duniaku yang berbeda dan yang akan selalu aku banggakan karena satu hal bahwa "hidupku berwarna". Yaahhhhh sederhana memang karena ini ceritakan duniaku yang sangat unik dari sudut pandangku bisa aku sebagai anak, ibu, ayah, teman, sahabat kekasih dan segalanya.

Inilah duniaku yang membuat aku memahami banyak hal dan mamlu menertawakan dunia yang sekonyol itu dan tegaskan bahwa aku dapat bahagia dengan salah satu manusia yang di serahkan padaku demi perhiasan dunia yang telah dia tanggalkan untukku.


Dan updatenya sesuka-suka inspirasi yang datang. Bisa kapan saja. Karena membuat puisi sama susahnya dengan membuat cerita.


Jangan di plagiat meski pun ini hanya sekedar puisi yang tak mampu menyandingi para pujangga sekelas Kahlil Gibran. Tapi aku menulis menuangkan semua hati dan pikiranku.
Jadi jika di plagiat sama saja seperti mencuri satu moment dalam setiap peristiwa yang terjadi di hidupku.
All Rights Reserved
Sign up to add POETRY: Sepotong Senja Untuk Kekasih to your library and receive updates
or
#378watty2019
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Rumah Tanpa Batas cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
The Queen Sheyna (END) cover
Rembulan Yang Sirna cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
DIKSI SANSEKERTA cover
Puisi cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

10 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025