Destiny

"Kenapa masa-masa indah remajaku berubah seratus delapan puluh derajat seperti ini? Kenapa berbanding terbalik seperti ini? Kenapa remajaku berubah menjadi sebuah KUTUKAN TERBESAR dalam hidupku? Kenapa? Kenapa masa indah remajaku harus direnggut secara paksa seperti ini? KENAPA......???

Bagaimana aku bisa melakukannya? Apakah aku mampu? Apa aku bisa? Kenapa aku yang dipilih untuk melakukan hal tersebut? KENAPA? Dengan cara apa aku melakukannya? Bagaimana ini? Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? BAGAIMANA......???

Kalau begini aku ingin mati saja. Apabila bisa, aku ingin terlahir kembali untuk yang kedua kalinya. Terlahir menjadi senja sore yang indah dan sementara. Meski sementara, senja sore hari itu sangatlah indah. Aku ingin hidupku seperti itu, sementara tapi membawa kebahagiaan dan memberi kesan indah di dalam hidup untuk SELAMANYA...,"

"We create our own destiny"
Mungkin itu yang sering dikatakan banyak ahli bicara dan respon kita mungkin "Ooh.. it's a big bullsh*t. Just shut your hell up, b*tch!"
But, somehow itu benar benar terjadi pada seseorang di luar sana. Tapi lebih banyak lagi yang tak mengalaminya. Seperti hidupku

Takdir telah mengubah kehidupanku. Takdir telah menggiring hidupku ke arah yang tak menentu...