[ In republishing]
[please don't plagiarize]
Cantik,menawan,memiliki segudang bakat,berpendidikan tinggi dan bergelimang harta itulah Lalisa anak bungsu dari keluarga Alexander Nelson,yang hidupnya hampir sempurna.
Kehidupan yang dia jalani kerap membuat rasa iri dihati orang lain bermunculan.Hanya saja Lalisa gadis yang terlampau dingin,keras kepala dan acuh tak acuh,membuat sebagian orang lain mengurungkan niatnya untuk mendekatinya.
Namun tidak ada yang mengetahui mengapa sifatnya seperti itu,orang hanya melihatnya sebagai wanita berparas cantik berhati es tanpa tahu kebenarannya.
Siapa sangka sifat gadis berhati es itu perlahan lahan berubah oleh adanya lelaki berparas rupawan dengan garis rahang tegas dan sorot mata tajam layaknya elang.Lelaki yang menjadi prince di kampusnya,kini telah menjadi kekasihnya dalam kehidupnya.
Sejak saat itu hari harinya dipenuhi dengan kebahagiaan dan pandangan orang orang telah berubah kepadanya dulu dia dijuluki sebagai wanita berparas cantik berhati es sekarang julukan itu berubah menjadi wanita berparas cantik berhati malaikat dengan senyuman memikat.
Tak jarang laki laki yang terpesona disaat dia sedang tersenyum,bahkan banyak laki laki yang mengutarakan cintanya tetapi selalu ditolak olehnya.Baginya cintanya itu cukup hanya satu yaitu laki laki yang sekarang menjadi kekasihnya.
-----
"Kau pangeran ku."
"Apa alasannya?"
"Karena kau selalu disukai oleh orang orang termasuk diriku."
"Jika begitu..aku ingin kau menjadi princess nya.maka kita akan selalu bersama dan orang orang yang menyukaiku akan menyukaimu juga."
-----
Namun kebahagiaan itu seketika hancur kala sebuah tragedi yang membuat dirinya kehilangan lelaki itu.
"Aku Lalisa Berjanji,tidak akan pernah membiarkan orang yang telah membuatku kehilangannya,lepas dari jangkauan ku."
"Seperti yang kau inginkan,aku akan menjadi seorang princess kalau perlu aku akan menjadi ratu."
Bagaimana cara dia membalaskan dendam?
Started:27 February 2021.
Finish: _
Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada.
Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu.
Memangnya apa salahnya?
Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci.
Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.