Ini cerita pertama yang aku tulis waktu masih smp, jadi ya gitu masih acak-acakan bgt.
Maaf ya.
Cerita masih di revisi
Ketika takdir mulai bertindak tak akan ada satupun manusia dibumi yang mampu menghentikannya..
Seperti saat meniupkan benih-benih cinta.
Ia tak perlu izin dari sang pemilik hati,karena wewenang yang dimilikinya lebih besar dibandingkan kita sendiri..
Pertemuan,perpisahan,kebahagiaan,dan kesedihan..itu semua sudah skenario dari Tuhan.
Kita hidup hanya mengikuti alurnya saja,seperti tokoh film yang mengikuti alur sutradara...
Tapi sebagai manusia tentu saja kita wajib memiliki mimpi,entah bagaimana,dari mana,untuk siapa,dan kemana arahnya...tapi yang jelas mimpi adalah pondasi untuk mencapai sebuah tujuan..
********
"Aku nggak nyangka mimpi aku jadi kenyataan..
Berarti dari dulu mimpiku untuk hidup sama kamu itu nggak salah bukan?
Karena bagaimanapun juga mimpi adalah pondasi untuk mencapai tujuan, dan aku yakin jika ada awal pasti akan ada akhir,jadi jika ada awal aku mengagumimu tentu saja tak menutup kemungkinan ada akhir aku bersamamu bukan?"
~Clarissa
"Mimpi kamu itu benar,tapi kamunya yang salah,
Salah jika hanya bermimpi,mimpi memang pondasi untuk mencapai tujuan,tapi jangan lupa! untuk mencapai tujuan juga perlu perjuangan,seperti saat membangun sebuah gedung,jika hanya membuat pondasi tanpa mulai membangun??kapan jadinya??"
~Bara
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.