Bagi Jingga, Mega adalah kanfas putihnya. Tempat ternyamanya melukiskan senyum juga berbagi kehangatan melalui semburat fajar maupun senja. Namun, tidak dengan Mega yang menganggap Jingga hanyalah teman yang setia bersamanya menyusuri lorong panjang sebuah penantian penuh kerinduan. Dan membangkitkanya ketika kenyataan tidak seperti apa yang diharapkan. Lantas bagaimana hubungan Jingga dan Mega kedepannya? - cover by: Agustwos DILARANG PLAGIAT!