Hijrah itu mudah kok. Yang sulit itu Rasa Siap nya, Rasa Malu nya, dan Rasa gengsi nya. "Arif melamar aku, kak." Ucap Putri sembari menunduk. Davanca terkejut kontan menatap Putri yang sudah menunduk dalam. Ada rasa sesak yang tiba-tiba saja menusuk jantung nya. "Oh, Arif.. dia orang yang baik dan," Davaca menatik napasnya sejenak. "Dia juga orang yang Shaleh. Arif pasti bisa membimbing kamu." "TERIMA SAJA." Putri mengangkat wajahnya perlahan menatap Davanca yang kali ini menunduk membalik-balik halaman bukunya. Putri berusaha mencerna jawaban Davanca. Bukan, Itu jawaban yang putri harapkan. Putri berharap Davanca menyuruhnya menolak Arif dan sebagai gantinya ialah yang akan menggantikan posisi Arif. Keduanya saling merasa sakit. Saling menyukai namun sama-sama tak ada yang berani, mengungkapkan isi Hati. Dapatkah Davanca dan Putri bersama?
32 parts