Story cover for Perempuan Di Pelukan Diam by IntaniPkp
Perempuan Di Pelukan Diam
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Feb 09, 2019
Jika cinta adalah tentang bahagia
Lalu mengapa cinta merenggut jiwa nya? 
Mengapa harus membuat
Jiwa perempuan itu dikekang diam? 


.... 
Sajak dan bait bercerita 
Ini bukan cerpen
Tapi sajak sajak yg bercerita
All Rights Reserved
Sign up to add Perempuan Di Pelukan Diam to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
KITA BERBEDA (antara Aku, Kamu, dan Tuhan) cover
Awal Bertemu Denganmu  COMPLETED ✔ cover
Do Not Leave Me [JenoJaemin] ✓ cover
Diam cover
[✓] LokaMadya cover
magenta [✔] cover
My STEPBROTHER X Na Jaemin cover
Shadow That Fades cover
Barisan Penyesalan cover
SAJAK BERSAYAP cover

KITA BERBEDA (antara Aku, Kamu, dan Tuhan)

22 parts Ongoing Mature

Dua remaja. Dua keyakinan. Satu perasaan yang tumbuh diam-diam... lalu meledak diam-diam. Di balik tatapan mata yang saling mencari, ada rahasia yang tak bisa diucap. Di antara langkah-langkah mereka yang tampak biasa, ada jalan terjal yang tak terlihat oleh siapa pun. Ini bukan kisah cinta biasa. Jere dan Wulan dipertemukan oleh sesuatu yang tak bisa dijelaskan, namun dipisahkan oleh kenyataan yang terlalu jelas untuk diabaikan. Mereka mencoba melawan-kadang dengan keberanian, kadang hanya dengan harapan. Tapi semakin mereka mendekat, dunia seperti menarik mereka menjauh. Setiap pertemuan menyimpan luka tersembunyi. Setiap keputusan menyisakan jejak yang tak kasat mata. Mereka saling mencintai, tapi juga saling menyakiti... karena cinta mereka berjalan di tepi jurang yang rapuh. Dan yang paling misterius dari semuanya: Apakah perasaan itu nyata? Atau hanya bayangan dari sesuatu yang pernah mereka miliki-dan sudah lama pergi? Di balik setiap dialog, setiap diam, setiap janji yang tak pernah selesai diucapkan... ada teka-teki besar: Apakah cinta memang cukup untuk menyatukan dua jiwa yang ditakdirkan berbeda sejak awal? Atau justru cinta-lah yang akhirnya menghancurkan mereka?