Love Shot {Eunha × EXO}
  • Reads 12,104
  • Votes 720
  • Parts 11
  • Reads 12,104
  • Votes 720
  • Parts 11
Ongoing, First published Feb 09, 2019
Eunha adalah cewek labil dan suka bgt marah marah kadang kalau lagi baik ngalusin degem dan dipertemukan dengan member exo yg berisik, jahil, otak yadong, suka ngalus sama siapa aja gk kenal umur.

"Kantin atau ganti baju dulu ya?kantin deh" setelah eunha jalan kekantin 
"ehh jangan gw kan bau keringet ntar degem gw ngejauh lagi ganti baju dulu aja deh" eunha pun menuju lokernya dan menggantinya

"Weyyy itu cewek cantik bgt ya allah kek bidadari ya" S???

"itu yg sono montok bener" k???

"itu cute bgt yaampun dimonyong monyongin gitu pengen gw cium tuh bibir" C???

"Astaga otak otak otak mesum sadarlah wahai teman teman ku, yg itu pengen gw peluk" X???

"otak lu sama aja hyung"B???
All Rights Reserved
Sign up to add Love Shot {Eunha × EXO} to your library and receive updates
or
#46loveshot
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover
Fiction -sungjake✔ cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.