When I Fallin in Love Pernah nggak sih ngerasain rasa yang sama pada orang yang kita suka saat saling bersitatap? Kujawab pernah. Lucu mungkin. Sebab, tak tahu isi hatinya sudah menyimpulkannya sendiri. Berasumsi bahwa ketika saling memandang satu sama lain walau tanpa ekspresi sekalipun, sudah mengatakan jika mereka juga menyukai kita. Tertutupi rasa suka ya begini. Percaya diri banget. Biarkan sajalah. Toh, tak ada larangan untuk menyukainya, bukan? Selagi janur kuning belum melengkung. Eh. *** Mencintai tapi tak berharap memiliki? Itulah diriku. Bodoh memang, jika mencintai tapi tak berharap memilikinya. Apalah daya. Manusia sepertiku mana bisa bersanding dengan dirinya. Ketika aku melihatnya diam-diam, selalu saja aku merasa diri ini tak cocok bersanding dengannya. Betapa tidak. Sifat yang kita miliki saja berbanding seratus delapan puluh derajat. Mana mau sih, dia ama laki-laki super cuek ini? Meskipun aku tak terlalu berharap memilikinya, aku hanya berusaha untuk menjaga. Tak ingin terlalu mengimpikannya menjadi teman hidup, meskipun hatiku berbanding terbalik dengan logika. When I fallin in love, maka yang terbesit adalah tidak mendekatinya. Tidak mengajaknya pada hal-hal yang dilarang Allah, yang kujaga selama ini. Itulah bukti cintaku. Menjauhinya. **** WARNING!!! Klo viewernya atau readersnya 300-an, saya bakal up lanjutannya. InsyaaAllah:)
10 parts