Martin, sahabatku, meninggalkan sepucuk surat yang ia tujukan padaku. Membaca isinya membuatku menangis. Kembali teringat akan masa lalu, saat kami pertema bertemu hingga bersahabat hingga sekarang. Tapi kini, Martin telah pergi. Meninggalkanku sendiri yang menangis di kamarnya tanpa henti.