Love AFFAIR
  • Reads 5,474,289
  • Votes 60,108
  • Parts 32
  • Reads 5,474,289
  • Votes 60,108
  • Parts 32
Complete, First published Jun 15, 2014
Cerita 21+
  
Semua orang akan mengatakan jika jalan yang ku pilih ini salah. Bahkan seringkali mereka juga melontarkan kalimat KAU WANITA JALANG padaku. Sadis bukan?

Tapi kini, aku telah terbiasa dengan semua itu. Karena ini pilihanku. Mengambil apa yang sebenarnya jadi hakku.
  
  - ANASTASIA-
  
  
  author: K-yu
All Rights Reserved
Sign up to add Love AFFAIR to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Pelayan Sang Tuan by luisanazaffya
15 parts Ongoing
Next Story Saga Sesil Banyu Dirgantara & Davina Riley Davina Riley, harus membayar nyawa yang nyaris dan sudah dilayangkan oleh sang ayah, Jimi. Sebagai pelayan Dirga. *** "Davina Riley?" Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, seolah menahan rasa kantuk yang mulai menyelimuti. Sebelum kemudian benar-benar tak berdaya dam membiarkan kegelapan mengambil alih, menjatuhkan kepala ke tanah. Dirga menoleh ke arah kaki kanan gadis itu yang masih merembeskan darah. "Kita hanya perlu membiarkannya. Tak akan menunggu lama sebelum dia mati kehabisan darah," ujar Clay, mengamati tangan Dirga yang sudah mengenakan sarung tangan. Tak perlu ada sidik jari yang akan merepotkan. "Dan ini daerah terpencil. Jejak kita akan hilang oleh hujan dan panas." Dirga terdiam. Sekali lagi menatap wajah gadis itu yang mulai pucat. "Dan ini akan menjadi kematian yang mudah untuknya," dengusnya kemudian. Kematian yang diberikan Jimi jelas tidak berjalan mudah untuknya. Bayaran ini terlalu mudah. "Lalu?" Dirga merogoh saku di balik jasnya dan mengeluskan sapu tangan berwarna biru lautnya. Menggunakan kain itu untuk membebat kaki gadis itu. Lalu menggendong tubuh mungil si gadis dan berkata pada Clay, "Panggil seseorang untuk mengeluarkan pelurunya." Clay bekerut kening. "Kau akan menyelamatkannya?" "Ya, aku harus menyelamatkannya lebih dulu sebelum memberinya dan ayahnya hukuman, kan?" Seringai tersungging di ujung bibir Dirga. "Aku butuh pembayaran yang lunas dan mahal."
Hotelieur by kyelle-
24 parts Ongoing
⚠️ 21+++ MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! NO BOCIL! _____ "Saya tidak pernah melarang kamu melakukan apapun kalau itu bukan hal buruk, Neng Alissa Rembulan." Tatapan di sepasang mata birunya tampak mengancam. Dia menyebut nama lengkap Alissa, pertanda sedang tak main-main. "Aku mah nggak butuh ajaran Bapak tentang apa yang bener dan apa yang salah. Urusin aja lah hidup Bapak sendiri! Bapak bukan bos aku ya, Saint Killian Yang Terhormat!" "Yakin?" "Bapak cuma bisa sok jadi bos kalau kita di kasur, selain itu, Bapak nggak punya kekuatan apapun." Keseriusan di wajah Killian tak memudar walau perlahan senyum miring terbentuk di bibirnya. Dia menghimpit tubuh Alissa ke tembok, mendekatkan wajahnya ke leher Alissa, menghirup harum di situ. "Saya tidak setuju," bisik Killian dengan suara parau sebelum membenamkan wajahnya sempurna di ceruk leher Alissa. "Saya tahu kamu pun tidak setuju sama ucapan kamu sendiri." Pertemuan yang awalnya terjadi karena Killian membutuhkan wanita untuk menghangatkan kasurnya di malam hari, malah mengubah total kehidupan Alissa. Pria itu masuk ke hidup Alissa, menolak pergi. Alissa juga tak menolak bayaran fantastis yang dia terima dari menemani Killian di kasur tiga kali seminggu. Dasar lelaki aneh. Kalau terus begini, lama kelamaan Alissa akan berpikir lelaki itu sudah jatuh cinta padanya. Alissa hanyalah pelayan di restoran hotel yang dimiliki Killian. Pria seperti itu tentu tidak kehabisan wanita elegan yang memiliki status setara dengannya sampai-sampai jatuh cinta pada Alissa ... ya kan? _____ © 2022, kairel (@kyelle- on wattpad)
You may also like
Slide 1 of 9
Pelayan Sang Tuan cover
PASSED (On Going) cover
The Boss is My Roommate [21+] cover
Give Me Your Sandwich! [END] cover
OVER BROTHER cover
Affairs With My Sister's Boyfriend [END] cover
Just an escape cover
Dark Love cover
Hotelieur cover

Pelayan Sang Tuan

15 parts Ongoing

Next Story Saga Sesil Banyu Dirgantara & Davina Riley Davina Riley, harus membayar nyawa yang nyaris dan sudah dilayangkan oleh sang ayah, Jimi. Sebagai pelayan Dirga. *** "Davina Riley?" Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, seolah menahan rasa kantuk yang mulai menyelimuti. Sebelum kemudian benar-benar tak berdaya dam membiarkan kegelapan mengambil alih, menjatuhkan kepala ke tanah. Dirga menoleh ke arah kaki kanan gadis itu yang masih merembeskan darah. "Kita hanya perlu membiarkannya. Tak akan menunggu lama sebelum dia mati kehabisan darah," ujar Clay, mengamati tangan Dirga yang sudah mengenakan sarung tangan. Tak perlu ada sidik jari yang akan merepotkan. "Dan ini daerah terpencil. Jejak kita akan hilang oleh hujan dan panas." Dirga terdiam. Sekali lagi menatap wajah gadis itu yang mulai pucat. "Dan ini akan menjadi kematian yang mudah untuknya," dengusnya kemudian. Kematian yang diberikan Jimi jelas tidak berjalan mudah untuknya. Bayaran ini terlalu mudah. "Lalu?" Dirga merogoh saku di balik jasnya dan mengeluskan sapu tangan berwarna biru lautnya. Menggunakan kain itu untuk membebat kaki gadis itu. Lalu menggendong tubuh mungil si gadis dan berkata pada Clay, "Panggil seseorang untuk mengeluarkan pelurunya." Clay bekerut kening. "Kau akan menyelamatkannya?" "Ya, aku harus menyelamatkannya lebih dulu sebelum memberinya dan ayahnya hukuman, kan?" Seringai tersungging di ujung bibir Dirga. "Aku butuh pembayaran yang lunas dan mahal."