Jika malam datang, cowok itu pasti sendirian. Seluruh canda dan tawanya lenyap, ditenggelamkan oleh gelapnya angkasa. Hari itu, ketika ia berusaha melakukan percobaan bunuh diri untuk kesekian kali, gadis itu melihatnya. "Semua ini... Senyum lo selama ini... Semuanya palsu, Ron?" Tuhan, kenapa ia harus tega menyakiti gadis ini dulu? Kenapa gadis ini tetap berbuat baik padanya? Kenapa sekali pun ia tidak mengerti kalau gadis ini adalah satu-satunya orang yang peduli? "Aron, selama ini lo bukan anak receh dan suka becanda. Selama ini lo bukan orang ramah yang suka menebar kebangsatan. Lo cuma seorang cowok yang butuh sandaran." Tentang Aron yang selalu menutupi luka, dan Yesha yang selalu terbuka.