"Hei buta! Ini angka berapa? hah? gak tahu? hahaha kasihan! Buta, Morgan si Buta!"
"Udahlah Riel! gak usah gitu, kasian Morgannya!"
"Kasian? Kasian untuk apa? Emang dia buta kok!"
"Bercandamu keterlaluan Ariel!"
"Kok kamu belain Morgan sih? Jangan jangan kamu suka sama Morgan ya? PERHATIAN! SALSA SUKA MORGAN!!!"
"Eng...Enggak! Aku cuma empati aja sama Morgan! aku gak suka!"
Morgan beranjak dari tempat duduknya sambil mengambil tasnya, dan berlari keluar kelas dengan tongkatnya.
" Ariel, bercandamu keterlaluan!"
*****************************************************
Buta? Emang ada yang salah sama orang buta?
Kami hanya tidak bisa melihat. Kami bisa merasakan, kami juga sama seperti kalian. Jika kita bisa memilih, kami juga tidak ingin menjadi buta seperti ini.
Aku lari, sampai langkahku terhenti di pinggiran danau. Tongkatku menabrak sebuah pohon.Aku terjatuh, kurasakan darah segar mengalir dari hidungku.
' Dapatkah seorang sepertiku bahagia? '
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.