Pembunuh ... kata itulah yang ingin Zeyn hilangkan dari kehidupannya. Masa lalu memang menyebalkan, bukan? Bahkan ketika pemuda rupawan bermanik mata biru itu, telah merubah hidup yang ia genggam. Sejarah kelam, dari riwayat kehidupannya, akan tetap membekas. Bagai jejak kaki di atas pasir. Tak peduli, meski ia harus menentang kenyataan yang dunia berikan padanya. Zeyn tidak mau, dan tidak akan berhenti berjuang. Mempertahankan apa yang ia sebut sebagai kebenaran. Lagipula ... dia berada dalam posisi, menghindar tak dapat lari, dan melawan artinya mati. Haruskah orang seperti dia menertawakan takdir? prolognya, diperlukan niat yang dalam, untuk membaca cerita ini. Coba aja dulu ... nanti juga tau jawabannya^_^ Ordion Hunters By: Meima U.H