"Apa? Hukum fisika sudah tidak berlaku, sains terancam lenyap, sumber pengetahuan berkembang pesat, imajinasi melampaui kekuatan alam, di dunia yang penuh warna-warni fantasi."
Yeah, inilah duniaku yang sekarang. Berbeda dengan apa yang buku-buku sejarah lama katakan. "Segala sesuatu harus terbukti secara ilmiah, maka fakta sains akan terungkap".
"Aku akan melampaui hukum fantasi di dunia ini dengan sains sebagai acuanku" dengan penuh semangat kemudian aku melanjutkan "Lihat saja nanti, suatu hari akan kulampaui dunia" tersenyum tipis kulanjutkan sambil mengepalkan tangan ke depan dan menikmati waktu yang terus berlalu.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Penting!!
~Karya ini hanyalah hiburan semata.
~Bila ada penulisan kata, nama, tempat, ataupun yang berhubungan dengan pihak tertentu hanyalah kebetulan.
~Tidak ada maksud untuk menyinggung SARA atau golongan tertentu.
~Karya tulis ini akan diupdate setiap hari sabtu-minggu (2× seminggu).
~Jika ada halangan/kepentingan, karya tulis ini akan diundur minggu depan atau dikondisikan semampunya.
~Tolong beri feedback berupa vote, saran, dan masukannya di komen sebagai bentuk apresiasi^^
~Bantu share ya, agar karya ini bisa diberi nilai dan ulasan.
~Follow saya dan masukkan ke daftar arsip/bacaan bila ingin mendapatkan notifikasi tentang update terbaru dari karya ini.
~Thank's for reader, have a nice day :D
Mulai dipublikasikan: 20 September 2018
Mulai aktif diupdate: 10 Desember 2019
Berakhir sampai: - [belum tamat]
Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada.
Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu.
Memangnya apa salahnya?
Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci.
Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.