Perihal hati tiada orang yang tau benar tentangnya dalam urusan perasaan. Sebab, hati adalah tempat bermacam perasaan, suka, duka, senang, susah, sedih, cinta, sayang, rindu, resah dll. Perasaan yang muncul seringkali memberi dampak terhadap tingkah laku si pemelik, tak jarang si pemilik membuat tidak nyaman orang-orang yang ada di sekelilingnya, sering juga membuat nyaman orang-orang yang di sekelilingnya. Tak ada seorangpun yang bisa menilai hati seseorang dengan hanya melihat dari dhohir saja terkecuali dia telah menyelami hati tersebut. Setiap orang yang buruk tidak dapat langsung divonis memliliki hati yang buruk, begitupun orang baik. Sebab, setiap orang mempunyai sisi baik dan buruk, entah itu sisi baik yang lebih luas ataupun sisi buruk yang lebih luas. Hal biasa ketika sepasang kekasih membicarakan organ badan berwarna kemerah-merahan yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Mereka juga menggunakannya sebagai tolak ukur kenyamanan dalam menjalin hubungan. Dalam keadaan demikian hati mereka dikuasai oleh rasa nyaman yang timbul karena cinta & kasih sayang, dan ketika rasa cinta & kasih saying itu hilang yang terjadi adalah pemberontakan hati atas dasar ketidak nyamanan. Pembahasan tentang hati tak akan pernah dengan mudah diselesaikan, lebih-lebih hati sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Hati menjadi buta & tuli akan nashihat orang-orang di sekelilingnya. Hanya sang kekasihnyalah yang akan selalu ia lihat dan ia dengar.