[Based on true story and daily activity, tetapi ada beberapa momen yang fiksi, semua nama orang disini disamarkan, namun selebihnya cerita ini akan mengulik perjalanan seseorang dalam menemukan versi terbaik dari dirinya] Tulisan ini, didedikasikan untuk hati yang telah terlatih patah hati, hati yang tak pernah lelah, hati yang selalu mau belajar dari pengalaman. Menyangkut masalah hati, tidak melulu soal jatuh cinta, namun tentang bagaimana hidup adalah sebuah perjuangan yang indah bila dinikmati prosesnya. Jika di masa lalu ada hal yang tidak sempat tercapai atau gagal atau hal buruk terjadi, tidak perlu disesali, hanya perlu diingat kebaikan dan hikmah yang dapat diambil. Dengan begitu, hidup akan menjadi lebih tenang dan bahagia karena hal yang hanya perlu diingat adalah kebahagiaan yang meski tidak berlanjut dengan seseorang yang diharapkan akan mengarungi pasang surut perasaan dan kehidupan yang fana ini. Pengalaman ini kunamakan "Edelweiss", mengapa? Bunga ini tentunya tidak asing bagi para pendaki gunung. Edelweiss merupakan sebuah bunga yang mampu bertahan hidup di tanah yang miskin air atau unsur hara. Dalam hidupnya, edelweiss terus berjuang, sehingga sebisa mungkin ia memberikan dampak yang baik bagi sekitarnya, termasuk para pendaki gunung. Edelweiss mampu menjadi obat bagi para pendaki ketika mereka kelelahan. Kehidupan pun seperti itu. Penuh perjuangan dan pengorbanan. Ada saatnya kehidupan akan membawamu pada titik teratas dan terbawah. Tapi yang perlu diingat, seberat apapun masalah yang dihadapi, teruslah berjuang agar apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi sekitar. Update chapter ketika author sedang dalam mood menceritakan~
17 parts